beberapa penelitian menunjukkan, minum kopi tidak memicu penyakit
kronis. Bahkan, bisa mengurangi risiko diabetes melitus tipe 2 atau
sakit gula, risiko terserang alzheimer, parkinson, dan kanker.
Salah
satu laporan yang menyuguhkan antara minum kopi dan kesehatan
dipublikasikan dari sebuah studi yang dilakukan di Harvard pada 2008.
Studi yang meneliti data pada lebih dari 130.000 peserta dari Nurses’s
Health Study dan dan Health Professionals Follow Up Study yang diikuti
selama sekitar 20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang
secara teratur mengkonsumsi hingga 6 cangkir kopi per hari (yang
mengandung sekitar 100 mg kafein per 8 ons cangkir) tidak terkait dengan
peningkatan kematian pada laki-laki atau perempuan.
Temuan
ini menegaskan gambaran penelitian yang muncul beberapa tahun
sebelumnya, kata Rob van Dam, Asisten Profesor di Departemen Gizi,
Harvard School of Public Health, salah satu peneliti studi. “Untuk
masyarakat umum, bukti menunjukkan, minum kopi tidak memiliki efek
gangguan kesehatan,” tambahnya.
Sebuah penelitian dari German
Institute of Human Nutrition Postdam Rehbruecke, sebagaimana ditulis
health.detik.com (1/ 3/2012), menunjukkan, risiko terjangkit penyakit
kronis pada penggemar kopi tidak berbeda dengan orang yang tidak suka
kopi. Artinya, tidak ada peningkatan risiko hanya karena minum kopi.
Penelitian
tersebut dilakukan terhadap 42.000 orang dewasa di Jerman. Baik yang
gemar minum kopi maupun yang tidak menyukainya sama sekali. Para
partisipan diamati secara berkala tiap 2 atau 3 tahun, hingga jangka
waktu pengamatan selama 9 tahun.
Hasil pengamatan menunjukkan, 871
dari 8.689 partisipan yang tidak pernah minum kopi tetap kena penyakit
kronis seperti stroke dan serangan jantung. Perbandingannya tidak jauh
berbeda dengan kelompok penggemar kopi, yakni 1.124 dari 12.137 orang
kena penyakit kronis.
“Penelitian kami menegaskan, bahwa konsumsi
kopi tidak berbahaya bagi orang dewasa sehat, dalam kaitannya dengan
risiko timbulnya penyakit kronis,” kata Anna Floegel yang memimpin
penelitian itu seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/3/2012).
Sebuah
penelitian yang dipresentasikan pada konferensi American Heart
Association pada Maret 2010, menemukan, data dari 130.000 peserta
program kesehatan, yang dilaporkan minum antara satu dan tiga cangkir
kopi sehari memiliki risiko lebih rendah dibandingkan non-peminum,
terlepas dari faktor risiko lainnya. Dilaporkan baru-baru ini, pada
2012, sebuah penelitian AS menemukan, bahwa minum kopi dalam jumlah
sedang, juga dapat melindungi sedikit terhadap gagal jantung.
Bagi
wanita, minum kopi bisa berarti risiko lebih rendah terkena stroke.
Pada bulan Maret 2011, penelitian yang dipimpin Institut Karolinska di
Stockholm, Swedia , yang diikuti lebih dari 30.000 wanita selama 10
tahun, menemukan, mereka yang minum lebih dari satu cangkir kopi per
hari ternyata memiliki risiko 22 hingga 25% lebih rendah terkena stroke,
dibandingkan non-peminum.
Malahan dalam penelitian itu, konsumsi
kopi bisa memberikan manfaat kesehatan bagi orang yang tidak punya
riwayat penyakit tertentu. Partisipan yang mengonsumsi 4 cangkir kopi
tiap hari terbukti 32% lebih jarang kena diabetes melitus tipe 2.
Belum
bisa dipastikan memang, bahwa kandungan kopi itu sendiri bisa mencegah
penyakit diabetes mellitus tipe 2. Namun, sebagian ahli meyakini,
beberapa senyawa dalam kopi bisa mempengaruhi sistem metabolisme di
dalam tubuh manusia termasuk dalam mengolah gula.
Pada 2009,
sebuah studi internasional yang dipimpin peneliti di Australia, meliputi
hampir 458.000 orang, menemukan, untuk setiap cangkir kopi setiap hari
ekstra dikonsumsi, terjadi penurunan 7% pada risiko mengalami diabetes
tipe 2. Ada pengurangan serupa untuk minum teh dan kopi tanpa kafein.
Namun, para peneliti memperingatkan, bahwa beberapa penelitian terakhir
mereka, kecil dan kurang dapat diandalkan. Sehingga hubungan antara
minum kopi berat dan penurunan risiko diabetes tipe 2 dapat
dibesar-besarkan.
Pada Februari 2012, peneliti dari Mount Sinai
School of Medicine yang melakukan studi pada tikus, menulis, bagaimana
mereka menemukan kopi tanpa kafein dapat meningkatkan metabolisme energi
otak energi yang berkaitan dengan diabetes tipe 2. Para peneliti ini
mengatakan, temuan baru mereka adalah bukti, beberapa komponen
non-kafein dalam kopi memberikan manfaat kesehatan pada tikus.
Pada
tahun 2009, peneliti di Finlandia dan Swedia melaporkan sebuah studi
yang diikuti lebih dari 1.400 orang selama 20 tahun, dan menemukan,
mereka yang minum 3 sampai 5 cangkir kopi sehari (dalam tahun-tahun
setengah baya mereka) memiliki kesempatan 65% lebih rendah terkena
demensia dan penyakit Alzheimer dibandingkan dengan mereka yang
dilaporkan tidak minum kopi sama sekali atau hanya sesekali.
Seorang
peneliti lain, Chuanhai Cao, ilmuwan neuro pada USF College of Pharmacy
dan USF Health Byrd Alzheimer’s Institute, pada Juni lalu menuliskan,
“Kami tidak mengatakan, konsumsi kopi moderat akan benar-benar
melindungi orang dari penyakit Alzheimer. Namun, kami sangat yakin,
konsumsi kopi moderat lumayan dapat mengurangi risiko Alzheimer atau
menunda omset