Allah menciptakan makhluk yang esensial hanya 3
macam yakni manusia, jin dan malaikat. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah
hadits bersumber dari Muhammad ibn Rafi’ dari Abd Razak.
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : خلقت الملائكة من
نور و خلق الجان من مارج من نار و خلق آدم مما و صف لكم( رواه مسلم عن محمد بن
رافع عن عبد الرزاق)
Artinya: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari
api yang menyala, dan Adam diciptakan dari apa yang kalian sifati (tanah)"
(HR. Muslim).
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ
فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاء مِن دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ
بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلاً
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada
para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka
kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin,
maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang
yang dzalim. (QS:Al-Kahfi 18:50)
Berikut ini al-Qur’an mengungkap adanya hubungan antara
manusia dengan jin. Banyak ragamnya hubungan tersebut, ada hubungan yang benar
(sesuai syari’at dan ada juga hubungan yang salah (dilarang syari’at) yang
harus kita hindari. Apa saja bentuk hubungan interaksi tersebut?
1. Hubungan sesama makhluk
“Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzarizat: 56).
“Hai
golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari
golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi
peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? mereka berkata:
"Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia Telah menipu
mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah
orang-orang yang kafir.” (QS. Al-An’am: 130).
“Dan
Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah
orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 130).
2. Hubungan Permusuhan
“Dan
Sesungguhnya kami Telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum
kamu, Kemudian kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan
kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan
diri. Maka Mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk
merendahkan diri ketika datang siksaan kami kepada mereka, bahkan hati mereka
Telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa
yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Ql-A’raf: 42-43)
“Dan jika
kamu ditimpa sesuatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka ingat
kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. Dan
teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syetan-syetan dalam
menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).” (QS. Al-A’raf:
200-202).
3. Hubungan Pertemanan / Persahabatan
“Dan
(juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka Karena riya kepada
manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari
kemudian. barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, Maka syaitan
itu adalah teman yang seburuk-buruknya.” (QS. An-Nisa’: 38).
“Barangsiapa
yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan
baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang
selalu menyertainya.
Dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu
benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa
mereka mendapat petunjuk.
Sehingga apabila orang-orang yang
berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai,
semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, Maka
syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)". (QS.
Az-Zukhruf: 36-38).
4. Hubungan Mutualisme (saling
menguntungkan)
“Dan
(ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah
berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan
manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia:
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian daripada kami telah dapat kesenangan
dari sebagian (yang lain), dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau
tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu,
sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang
lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Dan
demikianlah kami jadikan sebahagian orang-orang yang zhalim itu menjadi teman
bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan. (QS. Al-An’am:
128-129).
“Dan
demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syetan-syetan
(dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,
maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (QS. Al-An’am: 112).
“Dan
ketika syetan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan:
"Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini,
dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan
itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syetan itu balik ke belakang
seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu,
sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat;
sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya.”
(QS. Al-Anfal: 48).
5. Hubungan Penghambaan
“Dan
mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal
Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan
mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan
perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah
dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. Dia Pencipta langit dan
bumi. bagaimana dia mempunyai anak padahal dia tidak mempunyai isteri. Dia
menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-An’am:
100-101).
“Di antara
manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan
mengikuti setiap syetan yang jahat. Yang telah ditetapkan terhadap syetan itu,
bahwa barangsiapa yang berkawan denganya, tentu dia akan menyesatkannya, dan
membawanya ke azab neraka.” (QS. Al-Haj: 3-4).
“Dan
bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan
kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka
dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6).
“Yang
mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan
menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syetan yang
durhaka. Yang dila'nati Allah dan syetan itu mengatakan: "Saya benar-benar
akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan (untuk saya).
Dan aku
benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak),
lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah
ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang
menjadikan syetan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia
menderita kerugian yang nyata. Syetan itu memberikan janji-janji kepada mereka
dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syetan itu tidak
menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (QS. An-Nisa’: 117-120).
“Dan
(ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian
Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka Ini dahulu menyembah kamu?".
Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah Pelindung
kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka
beriman kepada jin itu". (QS. Saba’: 40-41).
6. Hubungan Persaudaraan
“Dan
berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
Saudara-saudara syetan dan syetan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
(QS. Al-Isra’: 26-27).
Pertanyaannya
sekarang, “Hubungan kategori yang mana yang selama ini telah kita jalin dengan
makhluk Allah yang bernama Jin. Kalau hubungan itu sudah benar, maka
teruskanlah. Tapi kalau salah (menyimpang dari perintah syari’at, maka
hentikanlah. Cukuplah Allah sebagai Pelindung dan Penolong kita dalam
menghadapi segala bentuk permasalahan yang kita hadapi di dunia ini, karena
Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penolong. (Walloohu
a’lam).