Apa yang menarik untuk ditulis di blog? bingung nih... hmmmm... Berhubung kemarin tanggal 30 September 2012 ada perayaan FESTIVAL KUE BULAN, jadi kali ini bahas sejarah diadakannya festival ini deh. :D
Apa sih Festival Kue Bulan (Moon Cake) itu?
mungkin ada yang belum tau. memang sih di Indonesia perayaan yg biasa kita tau adalah Imlek dan Cap Go Meh. d(==)b
Setiap tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek, masyarakat Tionghoa di
seluruh dunia merayakan Festival Kue Bulan. Perayaan ini merupakan salah
satu TRADISI PALING PENTING dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa.
Jika ditelusuri secara sejarah, perayaan ini sudah berlangsung kurang
lebih 3.000 tahun lamanya, dimulai sejak zaman Dinasti Shang, dan lebih
dikenal dengan nama Zhongqiu Jie (Mid-Autumn Festival), karena memang
dirayakan pada saat pertengahan musim gugur.
Kini di Tiongkok terdapat banyak peninggalan sejarah seperti "Altar Sembahyang Bulan", "Serambi Sembahyang Bulan" atau "Gedung Menikmati Bulan". Misalnya "Kuil Bulan" (月坛)yang terletak di sebelah barat kota Beijing, adalah sebuah bangunan khusus untuk upacara sembahyang kepada bulan yang dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644 Masehi).
Kini di Tiongkok terdapat banyak peninggalan sejarah seperti "Altar Sembahyang Bulan", "Serambi Sembahyang Bulan" atau "Gedung Menikmati Bulan". Misalnya "Kuil Bulan" (月坛)yang terletak di sebelah barat kota Beijing, adalah sebuah bangunan khusus untuk upacara sembahyang kepada bulan yang dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644 Masehi).
Pada Hari Tiong Ciu, biasanya orang Tiongkok menaruh meja sembahyang di
halaman terbuka, dengan disedikan kue bulan, delima, kurma dan kuaci di
atasnya, setelah bersembahyang kepada bulan, anggota sekeluarga duduk
berkeliling di meja, makan sambil ngobrol, bersama-sama menikmati
pemandangan bulan purnama.
Makan kue bulan atau Tiong Ciu Piah pada hari raya tersebut adalah
adat-istiadat bangsa Tionghoa. Kue bulan yang berbentuk bulat
melambangkan reuni keluarga
KUE BULAN
Sajian khas pada perayaan ini adalah Kue Bulan. Disebut dengan Kue
Bulan, karena kue ini dibuat karena terinspirasi oleh kecantikan dan
keindahan bulan purnama yang bulat dan berwarna kuning keemasan. Ketika
bulan sudah terlihat diatas langit, semua anggota keluarga berkumpul
bersama memandang keindahan bulan yang bulat sempurna sambil memakan kue
bulan dan menikmati teh hangat.
Masyarakat Cina menyantap dan membagikan kue ini sebagai tanda syukur terhadap rejeki yang mereka terima sepanjang tahun ini. Dibalik rasa dan penampilannya yang manis, kue ini ternyata menyimpan cerita yang menarik. Versinya pun banyak sekali, hampir semuanya mengandung nilai filsafat yang tinggi.
Masyarakat Cina menyantap dan membagikan kue ini sebagai tanda syukur terhadap rejeki yang mereka terima sepanjang tahun ini. Dibalik rasa dan penampilannya yang manis, kue ini ternyata menyimpan cerita yang menarik. Versinya pun banyak sekali, hampir semuanya mengandung nilai filsafat yang tinggi.
1. Sejarah Perayaan Festival Kue Bulan
Pada zaman Dinasti Shang, leluhur bangsa China masih menganut
kepercayaan panganisme dan memuja bulan. Pada tanggal 15 bulan 8, bulan
terlihat paling indah dari dataran China. Festival ini dikenal juga
dengan sebutan Perayaan Pertengahan Musim Gugur (Zhong Qiu Jie), karena
tanggal 15 bulan 8 merupakan pertengahan musim gugur. Pada waktu ini,
para petani dalam suasana hati senang dan santai, merayakan hasil panen
mereka yang berlimpah.
Semua anggota keluarga berkumpul di halaman rumah, menyajikan kue,
buah, dan sayuran hasil panen untuk memuja Dewi Bulan. Pertengahan Musim
Gugur merupakan musim untuk berkumpul kembali bersama keluarga, disebut
juga Bulan Yang Bulat Sempurna (Yue Yuan), keluarga pun berkumpul
bersama (Ren Yuan).
2. Cerita Hou Yi dan Chang E
Suatu ketika di China ada 10 matahari yang bersinar bersamaan dan
cuaca sangat panas dan mengakibatkan tanah kering, rumput dan tanaman
mati dan sungai pun menjadi kering. Rakyat China menderita di mana-mana.
Pada masa itu, hiduplah seorang yang bernama Hou Yi, seorang pemanah
yang kuat dan ia menjinjing busurnya kemudian memanah jatuh ke 9
matahari dan menyisakan 1 yang tetap bersinar menerangi bumi. Ia
menyelamatkan banyak orang, Kaisar Langit sangat terkesan dan kemudian
menganugrahi dia sebuah obat ramuan ajaib yang berkhasiatkan hidup
abadi.
Tapi, Peng Meng, murid Hou Yi yang tamak menginginkan ramuan tsb.
Saat Hou Yi meninggalkan rumah pergi berburu, Peng Meng dengan langkah
mencuri-curi masuk ke rumah Houyi untuk mengambil obat tsb. Ia kemudian
mendesak Chang’e, istri dari Hou Yi untuk menyerahkan obat tsb padanya.
Dengan tidak rela dan terpaksa agar Peng Meng tidak mendapatkan obat tsb
maka Chang’e meminum habis obat tsb dan seketika ia terbang ke atas
langit dan hidup abadi di sana.
Ketika Houyi pulang mendapatkan istrinya telah tiada, ia pun menangis
tak henti-hentinya dan menatap ke langit. Seketika itu, ia melihat
sekilas bayangan istrinya di bulan. Ia pun bersumpah setia dan
mempersembahkan kue dan buah-buahan di meja altar untuk menghormati
istrinya.
3. Peringatan Pendirian Dinasti Ming
Pada tahun 1271-1368, dataran China dikuasai oleh bangsa Mongol dan
mereka mendirikan Dinasti Yuan. Selama masa pemerintahan Dinasti Yuan,
banyak terjadi pemberontakan yang hendak menggulingkan pemerintahan
asing dan menegakkan kembali Dinasti Song yang merupakan dinasti orang
Han. Namun semua usaha pemberontakan itu gagal.
Pada masa akhir Dinasti Yuan, ada seorang tua dari Dinasti Song, pada
beberapa hari sebelum Hari Raya Zhong Qiu, menyebarkan desas-desus
kemana-mana: Makanlah kue bulan pada Hari Raya Zhong Qiu, dengan
demikian dapat terhindar dari wabah menular!
Sebenarnya ini merupakan sebuah siasat dari orang-orang yang setia
kepada Dinasti Song dan hendak menggulingkan Dinasti Yuan. Karena desas
desus itu, banyak orang yang membeli kue bulan.
Orang-orang yang setia kepada Dinasti Song ini secara khusus membuat
kue bulan dalam jumlah yang sangat banyak dan mengedarkannya ke
pasar-pasar. Didalam kue bulan tersebut sudah diselipkan secarik kertas
yang bertuliskan “Bunuh orang Mongol pada bulan Purnama”
Dan 4 bulan kemudian, Dinasti Yuan berhasil digulingkan oleh Zhu Yuan
Zhang yang kemudian naik tahta menjadi Kaisar dan bergelar Ming Tai
Zhu. Kemudian Ming Tai Zhu menjadikan kue bulan sebagai Peringatan
Mendirikan Negara [Dinasti Ming = 1368 – 1644], dan menjadikan Hari Raya
Zhong Qiu sebagai Hari Raya memulihkan kekuasaan Negara.(CC/berbagai sumber)