Pages - Menu

Kamis, 04 Oktober 2012

Gejala, Penyebab Peradangan Usus Buntu


Peradangan pada usus buntu (Apendiks) ditandai dengan ciri-ciri seperti mual, muntah dan rasa nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Kasus peradangan pada usus buntu dan infeksi usus buntu sering terjadi disebabkan karena adanya penyumbatan di dalam usus buntu, peradangan ini akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan apabila tidak segera ditangani bisa menyebabkan usus buntu pecah. Letak usus buntu terdapat di usus besar, di daerah perbatasan dengan usus halus dan merupakan suatu organ kecil yang menonjol berbentuk seperti jari kita, yang diperkirakan memiliki beberapa fungsi untuk pertahanan tubuh. Peradangan pada usus buntu atau disebut Apendisitis sering dialami saat usia antara 10-30 tahun. Penyebab peradangan pada usus buntu (apendisitis) secara spesifik tidak bisa dipastikan. Kasus yang sering terjadi adalah adanya penyumbatan di dalam usus buntu yang berlanjut atau berubah menjadi peradangan atau infeksi. Peradangan pada usus buntu bisa berakibat lebih parah yakni usus buntu pecah. Pada wanita, gejala ini bisa berakibat indung telur dan salurannya terinfeksi sehingga saluran indung telur tersebut bisa tersumbat dan menyebabkan kemandulan. Penyebab Usus buntu pecah antara lain: ~ Kuman usus yang masuk ke dalam perut, dan menyebabkan peritonitis. ~ Terjadi pembengkakan / terbentuk abses. ~ Kuman masuk ke dalam pembuluh darah (septikemia), dan bisa berakibat lebih fatal. Gejala peradangan pada usus buntu: ~ Gejala yang selalu terjadi adalah mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Rasa nyeri yang hebat bisa muncul secara mendadak yang berawal pada perut sebelah atas atau di sekitar pusar, kemudian disertai mual dan muntah. ~ Rasa nyeri, mual ini akan hilang setelah beberapa jam, dan akan berpindah ke perut kanan bagian bawah. Jika pada daerah ini ditekan, rasa nyeri akan sedikit berkurang, namun saat penekanan dilepaskan, nyeri akan menjadi-jadi. ~ Badan demam hingga 37,8 - 38,8 derajat Celsius. ~ Untuk gejala pada bayi / anak-anak, rasa nyeri bisa menyebar ke semua bagian perut dan jika dibanding pada kasus orang tua serta wanita hamil, rasa nyeri yang terjadi mereka akan sedikit lebih ringan dibanding pada anak-anak atau remaja. Jika terjadi usus buntu pecah, maka akan menyebabkan nyeri dan demam yang semakin berat. ~ Jika terjadi infeksi yang berkelanjutan bisa menyebabkan penderita syok/pingsan. Diagnosa ~ Karena terjadi infeksi, saat dilakukan pemeriksaan darah, maka jumlah sel darah putih agak meningkat. ~ Diagnosis akan lebih jelas dengan melihat hasil pemeriksaan fisik dan gejala yang terjadi. Pengobatan Operasi / pembedahan menjadi solusi yang paling baik, untuk mencegah terjadinya usus buntu pecah/ruptur, terbentuknya abses atau peradangan pada selaput rongga perut (peritonitis). Penundaan pembedahan pada peradangan usus buntu, dapat berakibat fatal. Dalam waktu kurang dari 24 jam, usus buntu yang terinfeksi bisa pecah setelah gejala timbul, sehingga penanganan harus segera dilakukan. Jika penanganan pada peradangan atau infeksi usus buntu cepat dilakukan, maka resiko yang lebih berat dapat dihindari. Menjaga kebersihan makan / pola makan yang benar dapat mengurangi resiko peradangan pada usus buntu (Apendiks)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar